Episode ketiga, Nuansa Idul Fitri PSHT Ranting Ngoro Selenggarakan Halal Bihalal 2023.

Halal Bihalal 2023 PSHT Ranting Ngoro

Foto Bersama dengan Kapolsek dalam acara halal bihalal PSHT Ranting Ngoro 2023

Masih nuansa Idul Fitri yang barusasa Ramadhan berlalu agenda ketiga yakni halal bihalal. Antusias para warga tertantang untuk mensulseskan dan menyelenggaran kegaitan satu ini.

Halal bihalal menjadi sebuah tradisi tahunan yang ditungu-tunggu bagi masyarakat Indonesia, dengan kegaitan ini memiliki maksud bersilaturahim dengan saling maaf memafkan, dari sudut panadang sekilas kegiatan ini memang sangat baik,

Dikutip dari laman NU Online, sejarah tradisi halal bihalal adalah berasal dari Indonesia. Menurut Prof. Dr. Quraish Shihab, halal bihalal adalah tradsi hasil pribumisasi ajaran Islam di tengah masyarakat Asia Tenggara.

Konon, tradisi halal bihalal pertama kali dirintis oleh Mangkunegara I yang lahir pada 08 April 1725, yang terkenal dengan sebutan Pangeran Sambernyawa. Saat itu, untuk menghemat waktu, tenaga, pikiran dan biaya, setelah salat Idul Fitri, Pangeran Sambernyawa mengadakan pertemuan antara raja dengan para punggawa dan prajurit secara serentak di balai istana. Dalam budaya Jawa, seseorang yang sungkem kepada orang yang lebih tua adalah suatu perbuatan yang terpuji. Tujuan sungkem adalah sebagai lambang penghormatan dan permohonan maaf.

Sumber lainnya menjelaskan, bahwa sejarah tradisi halal bihalal lahir bermula pada masa revolusi kemerdekaan, di mana Belanda datang lagi. Saat itu, kondisi Indonesia sangat terancam dan membuat sejumlah tokoh menghubungi Soekarno pada bulan Puasa 1946, agar bersedia di hari raya Idul Fitri yang jatuh pada bulan Agustus menggelar pertemuan dengan mengundang seluruh komponen revolusi. Tujuannya adalah agar lebaran menjadi ajang saling memaafkan dan menerima keragaman dalam bingkai persatuan dan kesatuan bangsa.

Foto Suasana Halal bihalal PSHT Ranting Ngoro 2023

Kemudian, Presiden Soekarno menyetujui dan dibuatlah kegiatan halal bihalal yang dihadiri tokoh dan elemen bangsa sebagai perekat hubungan silaturahmi secara nasional. Sejak saat itu, semakin maraklah tradisi halal bihalal dan tetap dilestarikan hingga sekarang oleh masyarakat Indonesia sebagai salah satu media untuk mempererat persaudaraan bagi keluarga, tetangga, rekan kerja dan umat beragama.

Di dalam keluarga besar PSHT Ranting Ngoro, halal bihalal adalah kegaitan tahunan, dimana kegiatan ini dimaksudkan untuk berliaturahmi antar warga PSHT Ranting Ngoro untuk saling memaafkan dan berbagi pengalaman juga untuk saling mengenal satu sama lain apabila jarang bertemu apalagi jarak pengesahan yang berbeda memberikan pandangan tersendiri bagi warga agar saling mengenal karena jarang bahkan tidak saling bertemu sebelumnya pada lingkungan latihan.

Halal bihalal 2023 ini dilaksanakan di Rayon Genuk watu yang sebelumnya sudah ditunjuk untuk menjadi tuan rumah. Bertepatan di gedung RA Muslimat Genuk Watu di Desa Genuk Watu. Kegiatan berjalan dengan lancar.

Potongan sambutan ketua panitia "Semoga, melalui pertemuan halal bi halal ini dapat menambah semangat kebersamaan dalam ikatan persaudaraan yang solid". kemudian sambutan dilanjutkan oleh ketua Ranting PSHT Ngoro, beliau menuturkan "Banyak kegiatan yang akan kita lakukan, dari tingkat Raning hingga Cabang, sehingga diharapkan kepada seluruh keluarga besar PSHT di wilayah Jombang, khususnya Ranting Ngoro untuk dapat mengambil kesempatan dan ikut bekerjasama untuk mensukseskan agenda-agenda tersebut, yakni akan diagendakan kegiatan untuk meningkatakan kemampuan skill anggota dalam berkegiatan organisasi, dan pencak silat prestasi". Kemudian acara dilanjutkan sesi tanya jawab, dengan penjelaasan panjang dan menambah wawasan bagi para anggota kemudian akhir dari arahan ketua ranting agar dapat terus belajar dan memperbaiki diri yakni menjadi pribadi yang baik dan bermanfaat untuk lingkungan sekitar. Akhir dari arahan ketua ranting atas sesi tanya jawab ketua ranting memberitahukan bahwa, akan ada kepengurusan baru dalam tubuh PSHT Ranting Ngoro, dimana sudah diusung nama-nama calon ketua ranting, yang sudah diajukan kepada pengurus Cabang yakni sebanyak tiga orang. Acara berakhir dengan ramah tamah, berjabat tangan , kemudian para peserta dapat meninggalkan tempat.