Foto Ilustrasi kreatif |
Kompilasi Makna Bulan Muharam dalam versi Indonesia
versi Islam
Bulan Muharram ialah salah satu bulan yang dianggap sakral oleh umat Islam. Selama bulan tersebut, umat Islam diperintahkan atau sangat dianjurkan untuk semakin giat memperbanyak ibadah demi mendekatkan diri kepada Allah SWT. Memasuki bulan Muharram maka umat Muslim dilarang untuk berperang maupun melakukan tindakan yang berakibat dosa.
1. Perhitungan Pahala dan Dosa yang Berlipat Ganda
Allah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyang telah memuliakan Berhati-hatilah saat ingin berbuat dosa. Apalagi, jika dosa tersebut dilakukan saat bulan Muharram. Di bulan ini, dosa yang diperbuat akan mendapatkan hitungan yang berlipat ganda. Sehingga, dosa sekecil apapun sudah pasti akan membuat timbangan amal menjadi berat. Apalagi, jika perbuatan tersebut melakukan dosa yang besar.
Namun di saat yang sama, amalan baik yang dilakukan selama bulan Muharram juga akan dilipatgandakan. Inilah mengapa selama bulan Muharram, umat Islam yang beriman akan memanfaatkan momen tersebut dengan berbuat baik sebanyak-banyaknya. Mereka juga lebih berhati-hati agar tidak melakukan tindakan yang dimurkai oleh Allah.
2. Satu dari Empat Bulan Disucikan
Bulan muharram termasuk bulan yang disucikan atau haram dalam islam. Termasuk 3 lainnya juga (Dzulqaadah, Dzulhijah, Rajab). Dimana ini memiliki arti pada bulan Muharram kita dilarang melakukan peperangan, sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surat at-Taubah ayat 36:
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus…”
3. Menjadi Moment Terbaik untuk Berpuasa Setelah Bulan Ramadhan
Banyak hari baik yang terjadi pada bulan muharram, kita bisa memanfaatkan mengumpulkan pahala salah satunya dengan berpuasa.
“Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, dan sebaik-baik sholat setelah sholat fardhu adalah sholat malam.” (HR Muslim)
Dalam sebuah riwayat oleh Ali bin Abi Thalib dari Rasulullah SAW juga dijelaskan, berpuasa di bulan Muharram maka akan diterima taubatnya. MasyaAllah.
“Jika engkau ingin berpuasa setelah Ramadan, maka berpuasalah pada bulan Muharram. Sesungguhnya bulan tersebut adalah bulan Allah dan pada bulan itu terdapat satu hari di mana ketika suatu kaum bertaubat, Allah juga menerima taubat kaum yang lain.” (HR Tirmidzi)
4. Hari Asyura yang Penuh Keberkahan
Islam menyebut hari Asyura adalah waktu yang paling istimewa karena banyak peristiwa bersejarah terjadi pada hari ini.
Hari Asyura dalam kalender Islam jatuh pada tanggal 10 di bulan Muharram. Pada hari istimewa ini, dianjurkan untuk menunaikan puasa Asyura tepat pada 10 Muharram dan lengkapi pula dengan puasa Tasu’a pada 9 Muharram.
Dijelaskan Ibnu Abbas ra. Ia berkata:
“Ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan menyuruh para Sahabatnya juga berpuasa, maka mereka berkata: Wahai Rasulullah SAW, hari Asyura itu hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani. Maka Rasulullah SAW bersabda: Kalau demikian, Insya Allah tahun depan kita berpuasa pada hari yang kesembilan.” (HR. Muslim dan Abu Dawud).
5. Bulan Kemuliaan bagi Para Nabi
Dalam Kitab Al-Nawadzir oleh Syekh Sihabuddin bin Salamah Al-Qolyubi, ada 10 nama nabi yang diangkat derajatnya pada bulan Muharram:
Yaitu Nabi Adam AS, Nabi Idris AS, Nabi Nuh AS, Nabi Inrahim AS, Nabi Daud AS, Nabi Sulaiman AS, Nabi Ayub AS, Nabi Yunus AS, Nabi Yakub AS, Nabi Isa AS.
Versi PSHT
Malam satu suro atau tahun baru Hijriah menjadi perayaan anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT). Seluhur anggota PSHT merayakan dengan penuh suka cita, dimana yang terlihat unik dari kegiatan PSHT di setiap tahun adalah pengesahan warga baru atau anggota PSHT baru. Seluruh siswa Putih yang lolos seleksi latihan akan mendapatkan anugerah Warga Tingkat 1 setelah disyahkan oleh warga tingkat II. Terdapat makna dalam dalam proses pengesahan dan perlu dipelajari oleh anggotanya. Karena syarat akan nilai luhur maka perlunya dipelajari dengan baik sehingga saat menjadi PSHT dapat menjadi angggota yang memiliki jiwa ksatria.
Menurut Babad.id Ada 4 tradisi PSHT dalam mengisi malam tirakat ini adalah sabagai berikut
1. Ngrajut
Kumpul pada malam satu suro digunakan
untuk ngrajut tali persaudaraan antara anggota PSHT
Soliditas antar anggota menjadi organisasi pencak silat ini rukun guyub.
2. Puter Gelang
Puter Gelang adalah tradisi berjalan tanpa alas kaki serta mengenakan
seragam resmi PSHT untuk mengelilingi wilayah kampung saat tengah malam pada 1 Suro
Puter Gelang dilakukan untuk napak tilas leluhur dalam memayu
hayuning buwono kepada penduduk bumi beserta alam semesta.
3. Ndlamak/Napak
Tradisi ndlamak dengan berjalan kaki mengelilingi alas
kaki di wilayah atau kota latihan.
4.Mbisu
Ritual mbisu dilaksanakan menjelang malam
1 Suro Sikap mbisu dilakukan untuk mengontrol ucapan dari
mulut. Mbisu disarankan mengatakan kebaikan dan menjauhi
keburukan.
Post a Comment for "Bulan Muharam atau Suro PSHT Sebut Hari Besar. Kompilasi Makna Dari Berbagai Informasi"