Meraih Kesehatan dan Kebersamaan Sosial. PSHT Ranting Ngoro Selenggarakan Donor Darah Rutin.

Foto kegiatan Donor Darah PSHT Ngoro di Baldes Puorejo


Kepedulian PSHT kepada masyarakat akan terus berlanjut. Salah satu kegiatan sosial itu adalah donor darah. Untuk membaur dengan masyarakat maka PSHT Ranting Ngoro terus berupaya  memberikan edukasi kegiatan yang dapat diikuti oleh masyarkat. Dilansir dari Wikipedia, Donor Darah Donor darah atau sumbang darah adalah proses pengambilan darah dari seseorang secara sukarela untuk disimpan di bank darah sebagai stok darah untuk kemudian digunakan untuk transfusi darah. Terdapat dua jenis donor darah, yaitu donor darah pengganti, dan donor darah langsung.

Penyumbangan darah biasa dilakukan rutin di Unit Donor Darah (UDD) PMI Pusat maupun Unit Donor Darah di daerah. Dan setiap beberapa waktu, ada pula penggalangan penyumbangan darah yang diadakan di tempat-tempat keramaian, seperti di pusat perbelanjaan, perusahaan tempat ibadah, serta sekolah dan universitas secara sukarela. Pada acara ini, para calon penyumbang datang dan menyumbang tanpa harus mengkhususkan diri mendatangi pusat penyumbangan darah dengan memanfaatkan sistem informasi atau secara online. Selain itu, bank darah sudah tersedia mobil penyumbang darah(mobile unit) yang digunakan untuk tempat menyumbang.

Donor darah yang barusaja dilakukan oleh PSHT Ranting Ngoro bertempat di Balai Desa Pulorejo. Pada tanggal 6 Juni 2023 pukul 07:30 sampai dengan selesai. Dengan mengucap syukur peserta yang lolos uji kelayakan donor adalah sebanyak 68 peserta dari 74 pendaftar.

Foto dokumentasi suasana donor darah PSHT Ngoro


Perkenalan kegiatan ini di perlu digalakkan, agar masyarakat turut termotvasi untuk hidup sehat dengan donor darah. Dilansir dari halodoc.com ada beberapa manfaat donor darah, yakni :

1. Mendeteksi penyakit

Sebelum bisa mendonorkan daarah, tentunya kamu harus melewati sejumlah pemeriksaan. Prosedur standarnya adalah pemeriksaan darah untuk mendeteksi penyakit serius. Ada beberapa tes yang kamu perlu lakukan, seperti HIV, sifilis, hepatitis B, hepatitis C, hingga malaria. 

Hal ini penting kamu lakukan demi mengantisipasi adanya penularan penyakit melalui transfusi darah. Prosedur ini juga menjadi “lampu kuning” bagi pendonor agar lebih memperhatikan kondisi kesehatannya sendiri.

2. Meningkatkan produksi sel darah

Donor darah bukan berarti bisa mengurang kadar darah yang kamu punya. Justru, kegiatan ini bisa meningkatkan produksi sel darah merah. Setelah melakukannya, sel darah memang akan berkurang. Namun, sumsum tulang belakang akan segera memproduksi sel darah merah baru untuk menggantikan yang hilang. 

Proses ini akan memakan waktu beberapa minggu. Dengan kata lain, seseorang yang mendonorkan darahnya secara teratur, tubuhnya akan menstimulasi pembentukan darah baru yang segar.

3. Panjang umur

Menurut banyak penelitian, berbuat baik dapat membuat seseorang hidup lebih lama sekitar empat tahun. Nah, ini juga termasuk kegiatan yang dermawan karena kamu bisa menolong orang lain yang sedang membutuhkan. 

Menurut penelitian dari Mental Health Foundation, donor darah juga bisa menjaga kesehatan emosi seseorang. Membantu orang lain, seperti mendonorkan darah bisa mengurangi tingkat stres hingga membantu menghilangkan perasaan negatif.

4. Menjaga kesehatan jantung

Kegiatan ini juga bermanfaat untuk memperlancar aliran darah hingga mencegah penyumbatan arteri. Rajin mendonorkan darah kira-kira mampu menurunkan risiko serangan jantung hingga 88 persen. 

Tak hanya itu, mendonorkan darah juga bisa meminimalkan risiko kanker, stroke, dan serangan jantung. Menariknya lagi, manfaat donor darah juga bisa membuat kadar zat besi dalam darah jadi stabil.

5. Membakar kalori

Tak banyak yang tahu kalau kegiatan ini bisa membakar kaloriSetiap 450 mililiter darah yang kamu donorkan bisa membakar sampai 650 kalori. Nah, pastikan kamu banyak minum air putih dan mengonsumsi makanan sebelum melakukan donor.

Sebab, tubuh harus dalam keadaan prima saat mendonorkan darah sehingga kamu tidak mengalami efek samping negatif setelahnya. 

6. Menurunkan risiko kanker

Pemicu utama sel kanker adalah paparan radikal bebas dalam tubuh. Nah, zat ini biasanya menumpuk di dalam peredaran darah kamu. Dengan melakukannya, risiko kanker pun bisa diminimalisir. Termasuk kanker hati, paru-paru, usus besar, perut, dan tenggorokan

7. Menurunkan kolesterol

Manfaat kesehatan lain dari mendonorkan darah secara rutin adalah menurunkan kolesterol. Hal ini tentu dapat membantu kamu untuk menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. 

Dengan mendonorkan darah, secara tkadar kolesterol akan berkurang seiring dengan lamanya pendarahan. 

Adapun syarat pendonor yang perlu diketahui 

Selain melewati berbagai prosedur, donor darah juga memiliki persyaratan tersendiri. Untuk dapat mendonorkan darah, pendonor minimal harus berusia 17 tahun dan maksimal 70 tahun. 

Sedangkan berat badan minimal untuk mendonorkan darah adalah 45 kg, dengan tekanan darah sistole di bawah 180 dan diastole di bawah 100, untuk orang dengan tekanan darah yang cenderung tinggi.

Sedangkan untuk orang yang memiliki tekanan darah rendah, tekanan darah sistole/diastole yang dianggap aman sekitar 90/50. Selain itu, pendonor juga sebaiknya memiliki kadar hemoglobin sekitar 12,5–17 grams (g) of hemoglobin per deciliter (dL), dan tidak lebih dari 20 grams (g) of hemoglobin per deciliter (dL).

Kondisi yang Tidak Boleh Menyumbangkan Darah

Selain itu, ada pula beberapa orang dengan kondisi kesehatan tertentu yang tidak diperbolehkan untuk mendonorkan darahnya, seperti:

1. Pengidap diabetes

Kegiatan mendonorkan darah bisa memengaruhi kadar hemoglobin A1c (HbA1c) pada pengidap diabetes. Kondisi ini bisa berlangsung setidaknya selama dua bulan setelah donor darah lengkap. 

Itu sebabnya, para ahli merekomendasikan agar pengidap diabetes menunggu setidaknya empat bulan untuk melakukan donor selanjutnya.

2. Pengidap kanker

Seseorang yang mengidap kanker, terutama kanker darah tidak diperbolehkan untuk melakukan kegiatan ini. Di samping karena sifat dari penyakitnya, pengidap kanker lebih rentan mengalami anemia dan infeksi. Akibatnya, tindakan donor malah bisa membahayakan dirinya sendiri maupun penerima donor. 

3. Pengidap penyakit menular

Orang yang mengidap penyakit menular, seperti sifilis, hepatitis B/C, hingga HIV juga pantang melakukan donor. Tindakan ini bisa menyebabkan penularan dan penyebaran virus sehingga menempatkan risiko kesehatan pada penerima donor. Pasalnya, mayoritas penyakit menular bisa ditularkan lewat darah.

4. Pengidap epilepsi

Donor darah diyakini mampu meningkatkan risiko kejang. Risiko ini semakin tinggi pada mereka yang mengidap epilepsi. Bagi mereka yang ingin mendonorkan darah, pengidapnya harus bebas kejang dan tidak membutuhkan pengobatan setidaknya tiga tahun. 

5. Pengidap kelainan darah

Seseorang yang mengidap kelainan darah, seperti hemofilia juga tidak dianjurkan untuk melakukannya. Hemifilia adalah gangguan yang membuat darah tidak membeku secara normal.

Kondisi tersebut membuat pengidapnya mudah mengalami pendarahan. Itu sebabnya, pengidap hemofilia tidak dianjurkan mendonorkan darah karena bisa membahayakan kesehatannya sendiri maupun penerima donor. 

6. Pecandu narkoba dan minuman keras

Seorang pecandu maupun mantan pecandu narkoba dan minuman keras juga tidak disarankan untuk donor darah. Sebab, obat-obatan terlarang dan minuman keras tersebut bisa tersalurkan melalui aliran darah. Alhasil, hal ini bisa membahayakan penerima donor.

Bagi mantan pecandu, sebaiknya periksakan diri ke dokter sebelum melakukan kegiatan ini untuk memastikan keamanannya. 

Kondisi yang harus ditunda

Selain penyakit di atas, ada pula sederet kondisi yang sebaiknya menunda donor darah:

  • Demam dan influenza: tunda 1 minggu setelah sembuh.
  • Cabut gigi: tunggu 5 hari usai sembuh.
  • Operasi kecil: tunda 6 bulan.
  • Operasi besar: tunda satu tahun.
  • Setelah menerima transfusi: tunda 1 tahun.
  • Melakukan tato, tindik, tusuk jarum dan transplantasi: tunggu 1 tahun.
  • Ibu menyusui: tunggu 3 bulan setelah berhenti menyusui.
  • Sembuh dari malaria: tunda 3 tahun setelah bebas dari gejala malaria.
  • Telah berkunjung ke daerah endemis malaria: tunda 1 tahun.
  • Tinggal di daerah endemis malaria selama 5 tahun: tunggu 3 tahun setelah ke luar dari daerah tersebut.
  • Sembuh dari tipus: tunda 6 bulan setelah sembuh.
  • Usai menerima vaksin: tunggu 8 bulan setelahnya.
  • Mengalami alergi: tunggu 1 minggu setelah sembuh.
  • Infeksi kulit: tunda 1 minggu setelah sembuh. 

Sebaiknya konsultasikan dengan donter  terlebih dahulu sebelum mendonorkan darah jika kamu mengidap kondisi medis tertentu. Hal ini bertujuan untuk memastikan kondisi kesehatan diri sendiri maupun seseorang yang menerima donor.

Selain mendapatkan manfaat di atas dengan donor darah dapat meningkatkan kepedulian dengan sesama, karena dengan kepedulian itu akan meningkatkan kebersamaan diantara para anggota dan masyarakat. Semoga program kerja ini dapat memberikana edukasi kepada anggota dan terus berlanjut.

Post a Comment for "Meraih Kesehatan dan Kebersamaan Sosial. PSHT Ranting Ngoro Selenggarakan Donor Darah Rutin. "