Diunggah pada tanggal 12 Juli 2024
Sejarah singkat ISHARI, dilansir dari Kompasiana.
Pada awalnya Organisasi ISHARI adalah Jamiyah Hadrah, sebuah perkumpulan kegiatan hadrah untuk mengingini shalawat Nabi Muhammad SAW.
ISHARI merupakan kelompok kesenian hadrah yang didirikan oleh KH Abdurrahim dari Pasuruan pada waktu itu, begitu pesatnya pertumbuhan ISHARI maka pada tahun 1959 KH Wahab Hasdullah membentuk sebuah wadah buat organisasi dan dideklarasikan oleh tokoh-tokoh ISHARI, tetapi pada waktu itu KH Abdullah Wahab sudah wafat (almarhum) dan digantikan oleh putra beliau(KH Abdurrahim) yang bernama KH Muhammad bin Abdurrahim beliau berdua akhirnya membentuk wadah dari jamiyah hadrah ini menjadi nama ISHARI.
Peralihan nama ini dimaksudkan untuk mewadahi jamiyah hadrah yang semakin banyak bermunculan, penggunaan kata REPUBLIK dalam kata ISHARI (Ikatan Seni Hadrah Republik Indonesia) dimaksudkan untuk membentengi agar jamiyah ISHARI tidak mengganggu gerakan kaum komunis, namun penggunaan kata Republik dalam ISHARI sudah dihapuskan pada munas pertama ISHARI. di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Paciran, Lamongan, Jawa timur. Pada tahun 1959. Pada saat itu ISHARI bertumbuh pesat bukan hanya di Jawa Timur. Tetepi hingga luar pulau jawa. Pada tahun 1961, atas usulan ulama dan masyahi serta atas perintah KH Wahab Hasbullah, Rais PBNU saat itu mengusulkan agar ISHARI menjadi badan otonom Nahdatul Ulama (NU), pada saat itu jamiyah ISHARI menjadi terstruktur dengan jelas serta kepengurusan berjenjang mulai dari pusat, wilayah, cabang, anak cabang, mengoceh, serta anak mengoceh.
Majelis dalam ISHARI sendiri ada dua yaitu Majelis Hadi dan Tanfidiyah. Dalam perjalanannya ISHARI banyak mendapatkan cobaan. Bahkan pada awal perubahan, nama dari jamiyah hadrah ke ISHARI penuh dengan pergolakan yang nyaris menimbulkan perpecahan bahkan pada tahun 1959-1966 kegiatan ini terpecah menjadi dua. Begitu juga dengan organisasi di Nahdatul Ulama (NU). Keberadaan ISHARI ini tak lepas dari perubahan pada muktamar NU ke-30 tahun 1999 di Lirboyo. Saat itu ISHARI masuk dalam pembinaan LSBNU. Pada muktamar NU ke-31 tahun 2004 di Boyolali, ISHARI pindah menjadi organisasi di bawah binaan lembaga jamiyah akhirtariqah almutabarrah annadiyah dan muktamar NU ke-32 di Makassar kalimar ISHARI justru lenyap dari AD/ART. Hingga pada muktamar ke-33 di Jombang, ISHARI secara resmi kembali lagi ke Badan Otonomi NU
Peringatan 1 Suro Istighosah PSHT Ranting Ngoro |
Pada tanggal 7 Juli 2024. Kegiatan dilaksanakan pada pukul 19:30 hingga 04:00 subuh. Menghafal 1 Suro yang diawali dengan ritual doa bersama. Dalam rangkaian Peringatan 1 Suro PSHT Ranting Ngoro diawali dengan istighosah bersama di Masjid Al Furqaan Pulorejo. Istighosah ini merupakan kegiatan wajib sebelum melaksanakan kegaitan ngangklang. Kemudian dilanjutkan dengan ISHARI dan Ngangklang menjadi kegiatan akhir pada peringatan 1 Suro 2024.
Mengawali 1 Suro dengan berdoa merupakan tindakan yang akan membawa keberkahan tersendiri. PSHT Ranting Ngoro memiliki visi dan misi yang harus dilaksanakan tentunya ini perlu dilakukan berdoa di awal tahun yang diawali dengan Istighosah bersama. Dalam menghadapi tahun baru ini dibutuhkan semangat terbarukan agar tidak mudah tergoyahkan dengan keberadaan dunia yang beraneka ragam dalam melestarikan ajaran adiluhung PSHT.
Anggota ISHARI Cilik |
PSHT Ranting Ngoro juga mengundang anggota ISHARI dalam rentetan kegaitan peringata 1 Suro 1446 H, ini dilakukan rutin setiap tahun sebagai perwujudan dalam rangka ikhtiar dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT melalui kegiatan Shalawat yang dikemas dalam anggota ISHARI.
Post a Comment for "ISHARI Meriahkan Peringatan 1 Suro 2024 PSHT Ranting Ngoro."